Arsip

Archive for the ‘Mesin’ Category

Jangan Asal Pilih Knalpot, Sesuaikan Dengan Mesin

Bikers Indonesia. 15 April 2011 – Banyak cara dilakukan untuk meningkatkan performa motor tanpa harus mengoprek mesin. Salah satunya ganti knalpot racing. Jelas, karena pelepas gas buang bisa menghasilkan power lumayan. 

Zaman sekarang kan banyak orang pakai knalpot racing. Karena, peranti itu mempunyai suara merdu dan mendongkrak power mesin.

Memilih knalpot jangan sembarangan. Harus mengikuti karakter mesin. Kalau melebihi batas mesin, power yang dihasilkan justru malah tambah loyo.


Memilih knalpot yang benar pastinya harus mengikuti spek mesin atau menyamakan diameter piston. Mau lebih jelas, lihat dibawh ini. 

Mesin Standar

Untuk mesin standar, knalpot harus menyesuaikan dengan leher. Bukan leher yang punya motor, lo! Pokoknya, jangan sampai pilih leher pipa terlalu besar.  

Ada ukuran tertentu pipa yang mau dipakai. Pakai pipa diameter 23,5 mm, ukuran ini lebih besar 4 mm dari standar. Kalau knalpot freeflow mesti diperbesar pipanya. Itu supaya dapat menghasilkan tenaga lebih maksimal. 

Lalu buat lekukan, tetap mengikuti seperti bawaan motor. Sebenarnya sih bisa dibuat nekuk, tapi itu malah akan menghambat power dari mesin. Jadi, tekukan itu akan menghambat arus gas buang, sehingga memperlambat arus itu sendiri.  Ini buat skubek lho.

Sedangkan buat motor bebek, harus diubah dari aslinya. Leher bebek aslinya rada nekuk, tapi gimana caranya dibuat lurus sehingga power akan keluar lebih cepat dari gas buang.  

Buat ukuran pipa memang sama antara skubek dan bebek, tapi di silencer berbeda. Kalau buat skubek, silincer lebih panjang, yaitu 25 cm. Sedang untuk bebek tidak terlalu panjang, ukuran 17 cm. Itu sudah termasuk corong atau saringan di dalam silincer.

Korek harian

Karena spek mesin sudah diubah, knalpot juga mesti diubah juga donk. Tapi, berbeda dengan standar lho. Semakin besar piston yang dipakai, besar juga ukuran pipa leher yang dipakai.

Untuk ukuran pipa leher motor bore up, harus lebih besar dari standar. Sebab, piston pasti sudah diganti. Maka, bagian leher kasih ukuran 23,5 mm, 26 mm sampai 28 mm. 

Maksudnya, pipa diberi yang kecil hingga bertahap sampai yang besar. Ini buat skubek. Lalu, untuk bebek tetap sama. Hanya ditambah 32 mm dan 35 mm. Jadi, di bagian pipa leher itu ada 5 ukuran pipa.

Saringan

Saringan juga bagian penting dari knalpot. Di bagian ini akselerasi juga dipengaruhi.Buat skubek, tetap dikasih  setengah-setengah. Supaya gak terlalu los banget.  Lubang belakang dikasih 36 mm.


Kalau buat bebek, ram kawatnya lebih pendek ketimbang pipa. Karena lehernya model lurus, jadi power cepat keluar. Diameter lubang belakang lebih besar 38 mm.

Kategori:Knalpot, Mesin, Motor

Huush ! Tiup Busi Motor Jika Mogok Karena Hujan

Bikers Indonesia. 30 Maret 2011 – Sekarang lagi agak-agak hujan, memang hujan susah ditebak, pagi-siang dingin trus siang-sore panas atau sebaliknya. Nah efeknya mogok pada motor anda yang terkena hujan karna busi motor terkena air hujan.


Gak usah panik kalau motor mati tiba-tiba. Itu karena butiran air masuk ke dalam kabel listrik atau saluran bahan bakar

Untuk mengatasinya gak perlu ke bengkel atau ke mekanik yang ahli. Dikerjakan sendiri jug bisa koo. Alatnya cukup memanfaatkan perkakasan dari pabrik motor sendiri.

Yuk diatasi ?

Air Di Cup Busi

Kebanyakan motor mogok akibt ir masuk ke cup busi atau kepala busi. Air bisa merembes ke kepala busi. Biasanya terjadi di motor bebek. Karena busi motor bebek paling bawah dan dekat dengan  roda depan, sehingg mudah kecipratan air.

Mengatasinya cukup mudah kok, trik cup besi memakai tangan. Lalu putar kekiri untuk melepaskan dari kabel busi. Selanjutnya tinggal di lap deh atau di tiup menggunakan mulut.


Buang Air

Jika motor ingin dinyalakan bunyinya brebet brebet (waduuh brebet ..?) bisa jadi di mangkuk karburtor ada airnya. Ciri-cirinya begitu gas ditarik dalam mesin akan mati Loh ko bisa, itu karna di mangkuk karbu terdapat air.


Untuk membuang air di dalam mangkuk karbu cukup mudah. Bisa menggunakan obeng kembang untuk membuka sekrup pembuang angin di karburator.


Putar ke kiri sekrup menggunakan obeng min. Nanti air atau kotoran akan mengalir sendiri. Putar secukupnya. Jika butiran air sudah hilang. Baru dikencangkan lagi baut pembuangannya. Putar kekanan sampai keras.


Bungkam Karbu


Bungkam karbu harus dilakukan jika air yang masuk ke karbu sudah lumayan parah. Ciri – cirinyanya, meski air di mangkuk karbu sudah dibuang, tapi mesin masih brebet brebet. Itu tandanya air sudah masuk spuyer.


Memang sedikit repot mengerjakannya. Tapi bisa dibereskan di pinggir jalan kok. Caranya lepas klem atau pengikat saluran udara yang menuju saringan angin.

Caranya gunakan obeng kembang untuk melepas klep pengikatnya. Putar ke kiri sampai kendur benar. Lalu gunakan tangan untuk menarik saluran udara agar lepas dari karburator. 

Hidupkan mesin dan bekap moncong karburator pakai telapak tangan. Sambil mesin digas, bekap dengan cepat moncong karburator. Kemudian lepas bekapan secara tiba-tiba dan bekap lagi. Jangan sampai mesin mati ya. Terus lakukan beberapa kali. Air akan tersedot dan ikut terbawa ke dalam silinder.


Khusus Matik

Matik sekarang sudah banyak yang dipasang sakelar di standar samping. Ini untuk safety, kalau standar samping diturunkan, mesin akan mati.

Namun tetap bermasalah kalau hujan atau jalanan banjir. Jika sakelar standar samping kecipratan atau terendam air, bikin mogok mesin.

Ini terjadi di Honda Vario, BeAT, Suzuki Skydrive dan lainnya. Memang susah ditiup mulut. Harus minta bantuan tukang tambal ban untuk menyemprotkan angin kompresor di sakelar standar samping.

Kalau tidak mempan, bisa gunakan kunci 10 untuk melepas baut pengikat sakelar. Setelah dibuka, tinggal semprot pakai angin dari mulut atau bantuan angin kompresor.Pasti mesin akan hidup lagi.

Kategori:Mesin, Tips dan Trik

Per Klep Ninja 250R Buat Satria F-150

Bikers Indonesia. 27 Maret 2011 – Jika Suzuki Satria F-150 sudah pake CDI unlimiter, bagusnya ganti per klep. Agar klep tidak floating. CDI standar F-150 maksimal 12.000 rpm. Sedang CDI unlimiter bisa 14.000 rpm, bisa kejadian floating. Per standar enggak bisa menyesuaikan putaran lebih dari 12.000 rpm.



Solusinya pakai per klep Kawasaki Ninja 250R. Kalau lihat dimensinya sih, pegas valve Ninja 250R lebih tinggi sedikit dari punya Satria F-150. Meski begitu, per klep Ninja 250R tinggal pasang buat F-150.


Pastinya per valve Ninja 250R tetap stabil meski di 14.000 rpm buat Satria F-150 yang pakai CDI unlimiter. Harga per Ninja 250R yang asli sekitar Rp 400 ribuan.

Tapi, perlu diingatkan. Dua Satria F-150 yang pakai CDI racing sudah diaplikasikan, tapi 1 Satria F-150 yang menggunakan per Ninja 250R muncul problem. Awalnya sih gak masalah, tapi setelah sering digas pol, klep seperti nyangkut. Kemungkinan per Ninja 250R mesti digerinda supaya ukuran sama seperti spring F-150.

Rawat Girboks Skubek

Bikers Indonesia. 25 Maret 2011  Tempo penggantian oli girboks terlalu lama menyebabkan pemilik skubek terbuai. Terbuai suasana malas melakukan perawatan komponen satu ini, hingga menyebabkan risiko fatal.

Jika volume oli kurang, part mudah terkikis. Kalau sudah aus, pertemuan antar gigi rasio jadi rengang. Di dalam girboks terdengar suara dengung meski volume oli pas.

Lain hal jika oli habis atau kering karena ada bagian yang bocor atau terlalu lama tidak diperiksa. Ya.., karena terbawa suasana tadi.
Resikonya, gir bisa saja terkunci.

Oli girboks kurang bikin gir berikut as bekerja lebih keras. Akibatnya leher oblak dan bikin karet sil di as roda dan rumah CVT rawan robek. Akhirnya banyak komponen yang mesti diperbaik.

Padahal syarat bikin girboks tetap prima caranya mudah. Yang perlu diingat batas waktu pengantian oli girboks digandeng perawatan berkala macam ganti oli mesin. Saat lakukan pengantian oli mesin ke-4 (tiap 2.000 km) atau setelah masa pakai mencapai 8.000 km di odometer. Saat itu juga oli girboks ganti baru pakai oli spesifikasi SAE 10W.

Untuk gantinya, buka baut 12 pembuangan di bawah. Dan tutup atas sebagai tempat pengisian, agar semua oli terkuras habis. Kalau cuma ganti, volume oli yang dimasukkan sekitar 100 cc. Tapi, kalau dikuras hingga kering, bagusnya ditambah sekitar 20 cc lagi.

Ingat, jangan biasakan isi oli girboks melebihi batas yang sudah ditentukan. Sebab tekanan di dalam ruang girboks makin tinggi hingga menyebabkan karet sil gampang jebol.

Yuk, Pilih Per Klep Racing Untuk Mesin Matik

Bikers Indonesia. 24 Maret 2011 – Per klep salah satu peranti vital dalam membuat engine berkitir sempurna. Tanpa didukung per mumpuni, porting terbaik bisa jadi percuma. Klep bisa floating alias ngambang ketika bekerja naik-turun di putaran tinggi.  Tapi, ada beberapa faktor sebelum memilih per mana yang bisa diandalkan. Terutama, bagi mesin matik.

Mesin matik buat balap, jarang bermain di angka 12.000 rpm lebih. Selama ini, paling banyak bermain di 10.000–11.000 rpm. Jadi, tidak butuh per yang terlalu keras.
Matik, dengan kitiran rpm yang tidak lebih dari 13.000, jika masih bisa mengandalkan per klep yang berasal dari motor harian. Yap! Motor yang umum dipakai bikers tanah air.

Jika per klep terlalu keras, bisa berakibat tidak bagus bagi pacuan. Yang utama, bikin power drop di rpm tinggi. Karena, kitiran mesin serasa tertahan. Apalagi kalau per terlalu keras menekan.

Efek lainnya bisa menyebabkan noken as jadi cepat aus karena friksi berlebih dengan pelatuk kem. Itu kalau dipakai satu race. Tapi kalau dipakai dua race, tentu menyebabkan seting tidak sempurna. Hitungan durasi sudah berbeda. So, itu artinya, faktor pertama pemilihan per klep ditentukan dari tinggi rpm yang dihasilkan mesin.

Faktor berikutnya dalam pemilihan per klep, juga ditentukan dari tinggi lift klep itu sendiri. Kalau tinggi lift klep masih bermain di bawah 9 mm, pakai klep Sonic saja. Itu sudah cukup.

Selain pakai Sonic, bisa juga andalkan per klep milik Suzuki Shogun 125. Bahkan, pemakaian per juga bisa di dobel alias pakai per kecil lagi di bagian dalam. Tapi, perlu penyesuaian lagi.

Penyesuaian, terutama di bagian per kecil. Jika tidak, bisa mentok ketika per sedang menekan full. Klep masih mau membuka, tapi ulir per sudah rapat.

Pegas klep motor harian lain yang bisa dipakai, yaitu Yamaha Mio didobel dengan per Honda Grand atau Karisma. Tapi, per dalam juga harus dipotong buat cegah mentok. Pemotongannya disesuaikan dengan per luar juga. Tapi, sedikit lebih pendek. 

Tinggi batang klep juga bisa mempengaruhi pemilihan per. Tapi, jika tinggi batang masih dalam toleransi 1–2 mm, itu masih bisa diakali. Banyak mekanik yang memberi ring seukuran per dan diletakan di bawah per itu.

Tebalnya ring per, bisa beragam. Menurutnya, tergantung dari pre-load (beban bebas per) yang dicari mekanik. Oh ya! Setelah per dipotong, bagian permukaan juga harus diratakan lagi seperti bentuk asal ya. Sebab jika tidak, posisi per klep bisa bergeser ketika berfungsi.

So, pakai per apa, Bro?

Kategori:Mesin, Motor, Servis

Ganti Knalpot Matik? Pilih Yang Perut Besar Pembuangan Kecil

Knalpot Racing, lebih rajin bongkar mesin
Bikers Indonesia. 14 Maret 2011 – Standar knalpot matik, perutnya besar dan ujung pembuangannya kecil. Desain begitu,  turbulensinya kuat. Tarikan matik sejak awal lebih enteng. Kompresi di ruang bakar, dibantu tekanan balik knalpot ini. Mudah memancing di air keruh. Maksudnya, reaksi tenaga awal lebih mantap, Bro! Umur komponen  panjang.

Sengaja pabrik mendasainnya begitu. Tak perlu teriak seperti kesetanan alias rpm tinggi, untuk menggerakkan CVT. Seperti model meniup kuat-kuat. Pipi jadi tembem, tapi tiupannya lebih tajam. Arus baliknya pasti besar.
Jika ingin knalpot racing harian, beli knalpot yang modelnya tidak jauh dari  standar. Cari, knalpot racing yang prinsip modelnya sama. Tenaga akan melambung, tapi tanpa menghilangkan reaksi tenaga awal. Mudah dihandling.

Jika terlalu free flow alias dari perut knalpot sampai ujung lubang nyaris sama besar, jelas punya kerugian. Butuh meraung-raung dulu alias rpm besar, skubek baru bergerak. Tadinya 1.000 rpm telah jalan, kini dia atas itu. Berarti, jam hidup komponen lebih singkat. Beda kalau di balap, knalpot seperti itu yang dibutuhkan. Ngoooong…, seperti menggonggong.

Cara kerja knalpot racing yang bagus, akan memberikan daya balik ke ruang bakar. Tabungnya berfungsi mengolah udara buang sekitar 30-40 persen.

Ya, iyalah. Pembuangan seperti ditahan. Tidak langsung dilepas. Pusaran di perutnya yang buncit itu, akan kembali berputar ke ruang bakar membantu piston turun-naik. Makanya, Cari knalpot yang mirip desain standar.

 Jangan lupa, sempurnakan lewat karburator setelah ganti knalpot (kiri).Pilih diameter pas sesuai kapasitas mesin (kanan).
Pilihan Diameter Pipa
Knalpot racing harian, bisa pertimbangkan diameter pipanya. Besar kecilnya pipa, harus sesuai kapasitas mesin. Untuk matik kapasitas standar, bisa pilih ukuran pipa yang lebih kecil. Diameter dalam sekitar 22 milimeter. Sementara, diameter luar sekitar 1 inci.
Berbeda dengan pemakaian yang memang diproyeksikan untuk balap. Atau mesin yang sudah berkapasitas besar yang telah dikorter.
Model free flow yang pas untuknya berdiameter besar dan bertingkat. Maksudnya dari leher, perut dan silincer bertingkat diameternya. Itu untuk balap. Kalau harian kan lebih pada sebatas penampilan, tapi gak salah juga kalau tetap bertenaga.

Compression Tester Untuk Motor Balap dan Harian

Khusus untuk motor dilengkapi adaptor lubang busi (kiri).
Tekanan bisa di baca setelah motor distarter (Kanan).


Bikers Indonesia. 28 Februari 2011 – Menguji performa motor menggunakan dynotest rasanya sulit. Sebab harganya mahal dan jarang ditemukan. Coba jajal menggunakan compression tester.

Alat ini aslinya untuk mengukur tekanan atau kompresi di ruang bakar. Kita jadi mengetahuai kebocoran kompresi di dalam silinder. Bisa jadi karena ring piston aus atau piston sudah oblak.
Kebocoran kompresi bisa juga akibat sekir klep yang kurang rapat. Ini bisa mengurangi tenaga mesin. “Sebab tekanan dalam silinder berpengaruh terhadap power yang dihasilkan.


Motor standar pabrik yang normal, tekanan kompresinya 7-9 kg/cm². Atau bahkan bisa sampai 12 kg/cm². Jika kurang dari 7 atau 6 kg/cm², motor dipastikan susah hidup dan bahkan mogok. 

Lalu untuk menggunakan compression tester, juga sangat mudah. Tinggal dicolokkan ke lubang busi. Tentunya harus melepas busi terlebih dahulu ya.  
Lanjut, motor distarter atau dislah. Atau  paling mudah menggunakan elektrik starter. Kemudian perhatikan layar compression tester. Maka akan terlihat tekanan maksimal di dalam ruang bakar.
Di sana bisa dibaca hasil dari tekanan maksimal pada ruang bakar. Silakan pilih satuan mana. Mau PSI, Bar atau kg/cm². Tergantung mau pakai patokan apa.
PSI singkatan dari pound/square inchi atau pound/inchi². Konversinya 1 psi = 0,0703 kg/cm² = 0,06895 bar. Misalkan dari pengukuran didapat angka 100 psi = 7,03 kg/cm² = 6,895 bar. 
Angka ini bisa dijadikan patokan untuk setingan mesin. Misalkan dari hasil pengukuran angkanya 100 psi dan sukses bisa jadi juara satu. Maka untuk seting berikutnya, ya jangan rendah dari itu.
Misal angka yang keluar lebih rendah dari itu, berarti ada kebocoran kompresi. Bisa dari klep yang sudah kotor. Sehingga kotoran mengganjal di klep ketika menutup. Ini yang bikin kompresi bocor dan harus sekir ulang.
Tapi, setelah dibuka tau-nya beda, sekir klep masih rapat alias tidak bocor. Sebabnya bisa jadi dari ring piston yang memang sudah lemah atau aus.
Selain itu, bisa juga karena piston atau seher sudah oblak. Cara paling mudah, ya silakan ganti ring seher dan ukur kembali diameter boring. Jangan-jangan sudah longgar juga.
Namun bagaimana caranya untuk memiliki compression tester khusus untuk motor. Kalau bengkel resmi, dipastikan sudah pasti punya alat ini. Bengkel biasa juga bisa memilikinya. Bisa lacak di pertokoan yang khusus jual perlengkapan bengkel seperti Ace Hardware.
Tapi biasanya hanya tersedia compression tester untuk keperluan umum. Kalau dipakai buat motor, tidak bisa langsung klop. Juga tidak masuk ke dalam lubang busi yang ada ulirnya.
Harus dibuatkan adaptor di tukang bubut. Namun cukup berisiko karena tukang bubut belum tentu ngerti. Untuk itu harus dilacak yang bisa langsung pake. 
Memang kalau mau menebus alat ini harganya lebih mahal dibanding yang banyak beredar di pasaran. Karena sudah termasuk adaptornya.
Alat ini tidak hanya untuk keperluan balap. Bisa juga untuk menguji motor standar kalau mogok. Sebab, kompresi lemah akan bisa mudah dibaca lewat bantuan compression gauge. 
Kejadian kompresi lemah biasanya juga biasa dialami pada motor matik. Kejadian itu akibat mesin panas yang kadang dapat membuat ring piston rapat. Akibatnya kompresi ngelos. 
Atau bisa juga motor mogok apabila di ruang bakar banyak kerak. Kerak itu nempel di sitting klep dan mengganjal. Ini bisa juga bikin bocor kompresi.


Rasio Kompresi Diukur pakai buret atau suntikan (kiri).
Kompression tester langsung colok di lubang busi (kanan).
Rasio Kompresi Beda

Rasio kompresi beda dengan tekanan atau kompresi. Yang diukur menggunakan compression tester namanya kompresi. Satuannya PSI atau bar.

Sedangkan rasio kompresi menyatakan perbandingan volume ruang bakar plus volume silinder dibagi volume ruang bakar. Rumus rasio kompresi:
                               Vrb + Vs
Rasio kompresi = —————-
                                  Vrb
Vrb = Volume ruang bakar (cc)
Vs = Volume silinder (cc)
Untuk mengukur volume ruang bakar tidak bisa menggunakan rumus. Tapi harus diukur pakai buret atau suntikan. Karena bentuk ruang bakar tidak beraturan.
Namun lebih dulu piston di posisi top atau TMA (Titik Mati Atas). Kemudian suntikan cairan oli campur bensin ke dalam ruang bakar sampai penuh. Dari sana akan ketahuan volume ruang bakar. Misalkan didapat Vrb = 10 cc.
Selanjutnya cari volume ruang bakar. Asal piston rata, bisa dicari pakai rumus volume silinder. Misal diameter seher 50 mm (5,0 cm) dan stroke 54 mm (5,4 cm). Volume silinder (Vs) jadinya 3,14 x 5,0² x 5,4 = 105,97 cc. 
                               10 + 105,97
Rasio kompresi=——————– = 11,6
                                   10 
Artinya rasio kompresi 11,6 : 1.

New Jupiter MX Jadi 6 Speed

22 Februari 2011 1 komentar
Tambah melejit dengan 6 speed
Bikers Indonesia. 22 februari 2011 – Di saat orang lain heboh dengan kehadiran New Jupiter MX yang punya 5 speed, Paolo Irfansyah sudah modifikasi menjadi 6 speed. “Itu saya lakukan karena setelah bongkar, banyak komponen yang sama dengan V-ixion atau Yamaha R 15 yang beredar di India,” kata Ivan, sapaannya sehari-hari.

Menurut Ivan, New MX ini bisa dipasang paketan dari R 15 karena main axle dan driven axle-nya sama dengan V-ixion. Nah, itu kan komponen utama, jika sama dengan V-ixion maka yakin MX baru bisa dibuat 6 speed. Hal ini tidak bisa dilakukan pada MX lama.
Paketan ini terdiri dari 7 barang dari motor India tadi. Terdiri dari main axle, shift drum, gear 3 dan 4 pinion, gear 5 pinion, gear 5 wheel, gear 6 pinion dan gear 6 wheel. Tapi, memang perlu sedikit modifikasi, khususnya pada shift drum. Selebihnya pakai standar New MX.

Hal itu karena pada shift drum R 15 tonjolan di bagian atasnya kecil, sehingga enggak pas jika dimasukkan dalam crankcase New MX tadi, karena itu perlu dibuatkan lapisan semacam bos supaya masuknya pas.

Komposisi rasio sekarang dengan 6 percepatan (kiri). Kiri setelah pasang bos dan kanan sebelum dipasang shift drum R15 (kanan).


Bos ini dibuat dari bahan babet yang ketebalannya hanya 1 cm. Keberadaan bos tadi juga membuat indikator gigi di spidometer masih bisa dan tetap berfungsi.

Tetap sampai 5, jika masuk gigi 6 indikatornya mati, paketan ini dijual berkisar Rp 3,5 juta.
Paketan ini sifatnya tinggal pasang alias cukup main bolt-on. Ivan sudah merangkainya termasuk untuk pembuatan bos di shift drum tadi. Mau tanya lebih jauh bisa kontak langsung Ivan di nomor 0813-1939-2333. 

RASIO STANDAR NEW MX:

1st = 34/12 (2.833)

2nd = 30/16 (1.875)

3rd = 30/21 (1.429)

4th = 28/24 (1.166)

5th = 26/27 (0.962)

RASIO SETELAH DIPASANG R 15:

1st = 34/12 (2.833)

2nd = 30/16 (1.875)

3rd = 30/22 (1.364)

4th = 24/21 (1.143)

5th = 22/23 (0.957)

6th = 21/25 (0.840)
sumber : MotorPlus

Cek Kelistrikan Kalau Lampu Mulai Redup

Bikers Indonesia. 19 Februari 2011 – Masalah di lampu motor cuma dua. Cahayanya tiba-tiba terang lalu mati. Atau kualitas cahaya lampu turun dan sinar jadi enggak fokus. Kondisi ini yang memaksa komponen kelistrikan harus segera dicek dan diganti bila perlu.

Namun memperbaikinya tidak boleh asal tunjuk. Ada cara biar ringkas dan tidak nyebar ke komponen lain. Selain lebih mudah, waktu kerjanya juga cepat. Karena persoalan sudah lebih dulu diketahui.

Contoh bila cahanya lampu utama Yamaha Jupiter-Z turun tanpa sebab. Saran Mustain, pertama dicek soket kabel pada fiting lampu dan terminal takut ada yang korslet. Kalau baik, lanjut ke sumber cahaya yaitu sepul. Karena lampu utama bebek umumnya pakai arus AC (bolik-balik) dari sepul.

Selain korslet, kualitas sepul sudah turun juga bisa jadi biang keladinya. Sebab usia pakai bisa berpengaruh. Makanya coba cek pakai voltmeter. Jika tegangan di bawah 12 volt, artinya sepul lemah dan bikin lampu redup atau aki tekor.

Sebaliknya jika lampu utama mendadak terang dan bohlam jadi gampang putus. Persoalan macam ini umumnya disebabkan regulator atau rectifier sudah rusak. Tegangan sepul tak bisa diregulasi untuk mengatur cahaya lampu dan pengisin ke aki. Makanya bohlam gampang putus atau aki gampang tekor.

Untuk memastikan kondisi kiprok apakah masih baik atau tidak, kita juga bisa mengeceknya dengan avometer. Adapun yang diukur dengan alat ini adalah tahanan pada komponen di dalam kiprok.

Idealnya tahanan kiprok berkisar antara 0,24 sampai 0,36 ohm atau bisa sampai 0,40 ohm. Tapi, kalau di bawah angka tersebut artinya kiprok sudah lemah.

Biar gampang, prosedur pengecekan bisa dilakukan lewat kabel lampu utama atau bisa juga dari kiproknya sekaligus.

Sip.

Kategori:Mesin, Tips dan Trik

Spidometer Supra X 125 Ngaco? Perhatikan Sekringnya!


Bikers Indonesia. 17 Februari 2011 – Jangan kaget bila suatu ketika melihat spidometer digital pada Honda Supra X 125 berputar naik turun tak karuan! Seharusnya, saat kunci kontak diputar ke posisi “on”, jarum akan bergerak mentok sekali lalu kembali ke posisi di 0 km/jam. 

Jarum baru akan kembali bergerak saat motor mulai berjalan sesuai kecepatan. Tapi tiba-tiba juga bisa ngaco, jalan pelan jarum spidometer malah menunjukan kecepatan tinggi. Atau jalan kencang, spidometer ada di 10 km/jam.

Gejala ini pastinya menunjukan adanya kejanggalan pada kinerja komponen kelistikan. Pasalnya, spidometer pada Honda Supra X 125 sudah full digital. Kinerjanya bukan lagi mekanis dengan kabel.

Lalu pertanyaannya apanya yang salah? “Kalau speedometer ngaco diikuti dengan lampu dan sein yang kadang mati kadang hidup, coba perhatikan sekringnya,” buka Safrudin.

Biasanya kendor atau meleleh. Kalau tidak ada kerusakan pada sistem kelistrikan, paling karena umur. Ganti saja dengan yang baru, pasti masalahnya beres.  

Honda Supra X 125 punya dua sekring. Warna biru 15 Ampere dan merah 10 Ampere. Keduanya beda fungsi, yang merah untuk beban kelistrikan seperti lampu, sein dan spidometer. Sedang yang biru untuk pengisian.

Cara gantinya pun mudah, bisa dilakukan sendiri. Sekring pada Honda Supra X 125 letaknya ada di bawah jok, tepatnya di dalam boks barang bawaan, di samping aki. Pertama buka dulu cover aki-nya, gunakan obeng plus (gb.1).

Setelah terbuka, ambil kotak sekring di samping aki. Tinggal cabut yang lama dan pasang kembali (gb.2). Untungnya, pada Honda Supra X 125 sudah disediakan sekring cadangan, jadi enggak perlu beli.